Senin, 26 April 2010

TETAP BERTAHAN DAN TERUS MENINGKATKAN DIRI

Motivasi Bersifat Fluktuatif

Manusia memiliki talenta. Tuhan menciptakan manusia dengan memiliki sejumlah karakteristik. Kurva normal menunjukkan adanya varians dalam kehidupan. Karakteristik iman adalah naik dan turun. Namun nilai total (∑) kita harapkan ada perubahan positif. Bagaimana dengan kurva karakteristik dari motivasi kita?

Jika mereka semua dapat tetap survive, mengapa kita tidak?

Bukankah kondisi kita saat ini mungkin masih lebih baik dari kondisi mereka sekarang? Bukankah kita saat ini masih memiliki suatu tujuan yang ingin kita raih?
Kita harus percaya bahwa kita sebagai manusia masing-masing telah diberikan potensi untuk tetap survive dalam kondisi yang sesulit apa pun oleh Tuhan Yang Maha Kuasa. Sehingga jika kita mau menggunakan potensi tersebut kita pasti akan dapat melalui kesulitan demi kesulitan yang kita hadapi. Kita sebagai manusia tidak mungkin akan selalu mengalami hal-hal yang menyenangkan, suatu saat kita pasti akan mengalami hal-hal yang menyedihkan hati kita, begitu pula sebaliknya. Dan pada saat itulah kita harus mengaktifkan potensi survive yang kita miliki. Dengan penuh keya-kinan kita harus percaya bahwa kita akan dapat mencapai kondisi yang menyenangkan hati kita.


Perisitiwa yang menyenangkan dan menyedihkan hati kita akan terjadi secara bergantian terhadap diri kita seperti dunia kita yang selalu berputar mengelilingi matahari pada orbitnya sehingga kita mengalami siang dan malam. Siang dan malam sama-sama memiliki makna yang positif bagi kita di mana pada saat siang kita bisa bekerja dengan baik dan malam merupakan waktu yang tepat untuk istirahat. Demikian pula kesenangan yang kita rasakan merupakan suatu momen yang membuat kita merasakan cinta dan kedamaian sedangkan kesedihan yang kita rasakan menjadi saat yang tepat bagi kita untuk melakukan introspeksi dan perbaikan terhadap diri kita dan lebih menghayati apa arti hidup ini serta membuat kita ingat kepada pencipta kita.

Berusaha dan Berdoa: Baliklah Paradigma Lama

Perencanaan 100 %

Berusaha adalah 100 %

Berdoa adalah 100 %

Hasil akhir: 100 % serahkan kepada Allah

Apabila kita telah memiliki tekad, rencanakan dan kerjakan. Hasilnya serahkan kepada Allah. Tuhan hanya menunutut kita untuk beramal, bekerja dan berusaha. Kesuksesan dunia adalah keinginan fitrah manusia. Namun kesuksesan yang mempergilirkan. Semoga kita mendapakan giliran sukses.

Bolehkah kita meminta kepada Allah untuk dimudahkan atas semua permasalahan kita? Kemudahan dan kesulitan adalah ujian dari Allah. Lulus tidaknya kita menjalani ujian tersebut dapat dinilai dari kesabaran kita. Kalau seandainya dengan kemudahan dan kesulitan itu kita menjadi orang yang mudah emosi dan kehilangan arah, maka kita tidak akan pernah naik tingkat kemuliaan.


Kita boleh meminta kepada Allah sepanjang permintaan tersebut sesuai dengan sunatullah. Jika kita meminta dan ingin secara otomatis "bimsalabim" langsung terwujud di hadapan kita, ini sudah tidak sesuai lagi dengan sunatullah.
Termasuk dengan penawaran keuntungan yang menggiurkan. Kita harus berhati-hati dalam hal tersebut. Mana ada bisnis yang memberikan keuntungan besar dalam sekejap kecuali ada sesuatu di balik itu semua.

Bukannya kita harus berburuk sangka, namun ini semua merupakan sebuah pembelajaran agar kita tetap waspada dan berpikir jernih. Semua itu harus sesuai dengan sunatullah. Jangan ingin untung ladang enteng. Ingin untung banyak dalam waktu sekejap dan usaha minimal. Untung itu bukan saja apa yang kita dapatkan, tapi ikhtiar yang kita lakukan pun merupakan rezeki bagi kita.
Kondisi hidup setiap orang itu berbeda-beda. Ada orang yang sangat sulit untuk mendapatkan sebungkus nasi. Sedangkan yang lainnya dengan mudah mendapatkannya, jangankan satu bungkus, untuk memberi ransum sekampung pun bisa dia lakukan.
Allah tidak akan menyia-nyiakan perjuangan hamba-Nya yang ada dalam kesulitan. Kesulitan yang kita alami pun sebenarnya adalah rezeki bagi kita untuk meraih pahala Allah yang tiada taranya. Pahala Allah akan kita dapatkan jika kita tidak berkeluh kesah dan tidak berburuk sangka kepada Allah.
Marilah kita jadikan kesulitan menjadi ladang kreativitas kita untuk terus mencari nafkah dan ladang kita untuk lebih dekat lagi kepada Allah SWT.

Mari kita bersemangat dengan slogan:

BUDAYA KAMI MEMELUK KREATIVITAS DAN BERDOA.

Bersyukur Sebagai Alat Peningaktan Produksi

Apabila kita banyak bersyukur dengan karunia yang telah kita miliki, maka Allah akan memberikan kelebihan kembali setiap prestasi yang telah kita raih. Kini kita perlu menikmati, mensyukuri dan merasakan dengan bahagia setiap sukses yang telah kita raih.

وَمَا كَانَ لِنَفْسٍ أَنْ تَمُوتَ إِلاَّ بِإِذْنِ اللَّهِ كِتَابًا مُؤَجَّلاً وَمَنْ يُرِدْ ثَوَابَ الدُّنْيَا نُؤْتِهِ مِنْهَا وَمَنْ يُرِدْ ثَوَابَ اْلآخِرَةِ نُؤْتِهِ مِنْهَا وَسَنَجْزِي الشَّاكِرِينَ

Sesuatu yang bernyawa tidak akan mati melainkan dengan izin Allah, sebagai ketetapan yang telah ditentukan waktunya. Barang siapa menghendaki pahala dunia, niscaya Kami berikan kepadanya pahala dunia itu, dan barang siapa menghendaki pahala akhirat, Kami berikan (pula) kepadanya pahala akhirat. Dan Kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur. QS 3:145


Bagaimana cara mensyukuri rezeki yang sudah diberikan Allah kepada kita sehingga kita tidak ingin sesuatu yang lainnya secara berlebihan? Memiliki keinginan itu normal. Yang tidak normal adalah diperbudak oleh keinginan serta sama sekali tidak mempunyai keinginan. Allah menciptakan lapar bagi kita sehingga ada keinginan untuk makan. Dan selain mengenyangkan, makan dapat menjadi sebuah ibadah. Kita bisa memulai dan mengakhirinya dengan doa. Makan ketika lapar dan berhenti sebelum kenyang. Semua yang dilakukan dengan benar akan bernilai ibadah.
Apakah boleh jika kita ingin punya satu atau dua mobil? Itu boleh-boleh saja bahkan jika ingin punya pabrik mobil pun itu boleh asalkan niatnya benar. Kita ingin punya rumah besar sebanyak sepuluh buah itu boleh-boleh saja asalkan niatnya benar.
Untuk apakah semua keinginan itu?
Untuk menampung anak yatim dan orang-orang yang tidak mampu? Banyak keinginan itu tidaklah mengapa sepanjang ada di jalan Allah dan cara mewujudkannya benar. Kita harus belajar puas untuk kepentingan pribadi dan merasa tidak puas untuk beramal. Kebaikan itu tidak akan pernah ada ujungnya. Selamanya akan menjadi kebaikan jika dilakukan dengan niat yang benar dan ikhtiar yang sempurna.

Kurva Iman dan produktivitas: Gunakan Tools PDCA

Motivasi akan naik, jika menyadari ketika motivasi kita sedang turun dan kita berusaha untuk menaikkanya. Angka produktivitas turun, namun jika kegagalan ini kita sadari, maka dapat belajar dan dari kegagalan, mencari penyebab kegagalan dan merencanakan untuk sukses di hari esok. Gunakana teknik berkelanjutan untuk Plan, Do, Check and Action. Gunakan PDCA secara terus menerus.

يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ لِغَدٍ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُون

Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. QS 59:18

Belajar dari Kegagalan Adalah Salah Satu Pangkal Keberhasilan. Seseorang yang pernah mengalami kegagalan diharapkan untuk belajar dari kesalahannya tersebut dan tidak mengulangi kesalahan yang sama untuk yang kedua kalinya maupun untuk yang ke sekian kalinya. Dengan demikian setiap kali seseorang melakukan kesalahan yang berbeda, ia akan belajar dari setiap kesalahannya tersebut dan menjadi lebih baik lagi sampai suatu saat ia akan berhasil meraih keberhasilan dalam hidupnya.
Dunia saat ini sudah mulai membuka mata terhadap setiap kita yang pernah melakukan kesalahan yang tidak disengaja dan memberikan penghargaan terhadap kesalahan yang pernah kita lakukan karena pengalaman membuat kesalahan tersebut bermanfaat untuk memperbaiki diri kita (membuat diri kita menjadi lebih baik) maupun mencegah orang lain melakukan kesalahan yang sama yang pernah kita lakukan.

Sebagai contoh nyata dapat dilihat pada beberapa perusahaan raksasa dan ternama di Amerika Serikat yang mulai mengangkat staf barunya khusus para karyawan yang dikeluarkan dari perusahaan lamanya karena mereka pernah melakukan kesalahan-kesalahan tertentu. Tujuan perusahaan melakukan hal demikian yaitu mereka ingin mendapatkan pengalaman dan pelajaran yang berharga dari kesalahan-kesalahan yang pernah dilakukan di perusahaan tempat para calon karyawan baru tersebut bekerja sebelumnya. Sehingga dengan demikian diharapkan kesalahan yang sama tidak akan terjadi pada perusahaan yang bersangkutan sekarang, dan karyawan baru tersebut dapat menghindari kesalahan yang mungkin bisa terjadi seperti di perusahaan terdahulu. Perusahaan-perusahaan seperti ini biasanya memegang teguh prinsip bahwa melakukan kesalahan yang bukan disengaja adalah sesuatu yang wajar yang dapat terjadi pada semua orang. Dan memang pada kenyataannya tidak ada satu orang pun di dunia ini yang tidak pernah berbuat kesalahan.

Hikmah Kegagalan: Sejauh kita dapat mengambil hikmah kegagalan dan dapat memperbaiki untuk hari esok.


Kegagalan adalah merupakan suatu reaksi positif dari usaha kita mencoba sesuatu. Mengapa reaksi positif? Karena dari kegagalan, kita sudah memiliki modal berupa pengalaman melakukan hal yang salah sehingga kita tidak akan mengulanginya kembali di lain waktu.
Agar kita tidak berlarut-larut hanyut dalam kegagalan, kita harus selalu mengusahakan untuk mencari makna positif dari setiap kegagalan yang menimpa kita sehingga bisa menjadi pelajaran bagi kita yang mengalaminya. Kita harus percaya bahwa seburuk-buruknya kegagalan yang kita alami, tetap terdapat makna positif yang bisa kita petik dan kita jadikan pedoman bagi tindakan berikutnya.

Makalah diambil dari berbagai literatur.

Tidak ada komentar: