Apa Arti Citra ?
Citra adalah kumpulan kesan yang membentuk gambaran total. Citra adalah proyeksi dari kenyataan dalam pikiran manusia. Citra adalah akibat dari apa yang telah Anda lakukan. Citra adalah apa yang kita lakukan dan apa yang tidak kita lakukan (What you do and what you don’t do). Citra adalah akibat dari proses komunikasi, kuncinya apa yang dikomunikasikan dan apa yang tidak dikomunikasikan. Citra adalah informasi yang bernilai yang dikomunikasikan, data dan fakta yang dikerjakan dan yang tidak dikerjakan, dari yang baik dan buruk hingga terbentuk opini Citra adalah hasil akhir dari suatu tindakan yang kita lakukan secara konsisten. Ia merupakan proyeksi dari suatu kenyataan, refleksi dari yang sebenarnya kita lakukan, bersifat dinamis.
Apa Manfaat Citra Bagi Kehidupan ?
Hubungan citra dengan persepsi ialah kesan seseorang dipengaruhi oleh cara pandang (persepsi) Fakta yang sama dapat ditangkap berbeda dengan persepsi yang berbeda. Sehingga citra atau gambaran total yang ditangkap orang juga sangat tergantung dari cara pandang orang yang mengalaminya (diri kita). Citra diri kita menentukan prilaku orang lain terhadap diri kita. Citra harus merefleksikan kebenaran. Citra terpenting adalah citra dari pihak yang penting bagi kita. Kita harus tahu benar citra yang timbul tentang diri kita itu datangnya dari siapa.
Citra yang positif tentang diri kita berdampak pada ;
1. Kepercayaan orang terhadap kita (trust)
2. Reputasi
3. Kredibilitas
4. Kompetensi kita
Bagaimana Citra Tercipta ?
Pihak yang dinilai menginginkan dirinya dipersepsi dan memiliki citra sesuai dengan yang diinginkannya, sehingga pihak yang ingin membangun citra cenderung banyak menghabiskan tenaga dan biaya untuk mencapai citra yang dikehendaki.
Citra yang objective justru merupakan kesan dari pihak luar, bukan kesan dari dalam, bukan kesan dari pihak yang ingin menciptakan citra. Citra yang dipandang dari pihak luar ini jarang sekali sama dengan citra yang ingin dibangun oleh pihak yang ingin dinilai. Cara pandang orang tentang diri kita tergantung cara pandang mereka dengan kacamata yang menurut mereka tak dipengaruhi oleh orang lain. Namun citra yang terbentuk dari pihak luar (selain diri kita) adalah sangat sulit diciptakan, sebab seseorang hanya mau percaya terhadap sesuatu yang menurut persepsi mereka benar, setiap usaha untuk mengoreksi cara pandang mereka cenderung dicurigai dan sulit dituruti.
Ada pendapat yang mengatakan adalah lebih baik menjadi yang pertama dibandingkan menjadi lebih baik. Hal ini dipengaruhi bahwa setiap orang hanya mau memandang sesuai ddengan kacamata atau cara pandang yang menurut mereka tidak dipengaruhi oleh siapapun.
Contoh :
a. Siapa orang yang pertama ke bulan ? Neil Amstrong
b. Apa nama gunung tertinggi di dunia ? Mount Everest
c. Siapa orang pertama menginjakkan kaki di benua Amerika ? Columbus
d. Dll
Dengan demikian jadilah yang pertama dalam ingatan orang. Orang Indian sudah menginjakkan kakinya di benua Amerika sebelum Columbus namun bukan dalam persepsi orang-orang eropa.
Jadilah yang pertama dalam persepsi mereka (orang lain).
Menurut gambar 2, Citra diri kita tergantung dari suasana hati, sebagai sumber aktifitas hidup didunia. Apa bila ia rusak maka rusaklah seluruh jasadnya – tak hanya keburukan dari dalam yang terlihat tetapi juga mempengaruhi tampilan luar kita. Hati akan mempengaruhi Pikiran dan Pikiran akan mempengaruhi Lisan yang terucap lalu Lisan tercermin dalam Tingkah laku sehingga menjadi Kebiasaan kemudian kebiasaan yang terus menerus dilakukan tumbuh berkembang menjadi Karakter dan menguat dalam bentuk Akhlak. Oleh karena itu pastikan suasana hati Anda terjaga dengan baik.
Citra tergantung dari :
1. What Do We Have ? Apa yang Kita Punya ?
Banyak orang yang tak mengetahui potensi terbaik mereka. Kurang mengoptimalkan dan bahkan belum tahu cara memunculkannya. Kekuatan dalam diri (Inner Power) dengan sifat-sifat alami atau fitrah Ilahiah itulah yang mereka belum menyadari dan memahami artinya bagi kehidupan di dunia ini. Selain itu cobalah menginventarisir produk fisik (Eksternal Power) yang dapat terlihat oleh orang lain. Silahkan Anda daftar apa yang menjadi potensi diri dan kekuatan Anda sehingga orang lain mempercayai Anda !
2. What Do We Do ? Apa yang Kita Lakukan ?
Meludah sembangan ! Apa yang kita lakukan hal kecil namun dampaknya besar. Banyak yang menuding kita orang yang jorok, tak tahu etika, penyebar virus, dll. Apa yang kita lakukan menurut kita biasa-biasa saja tetapi persepsi yang timbul dari orang lain tentang kita begitu luar biasa mampu memberikan citra buruk bagi kita. Tanpa disadari pada diri kita, banyak berharap orang mau merubah dirinya namun terkadang kita melupakan atau gak peduli dengan diri sendiri, Orang lain disuruh rapi tetapi dalam aktivitasnya ia berantakan, harapannya sih setiap orang mau berbicara lemah lembut terhadap orang lain, tetapi dari lisannya sering muncul kata-kata kotor yang menyakiti orang lain, inginnya agar orang lain datang tepat waktu, tetapi dirinya suka molor terlambat, maunya sih karyawan mempertahankan pelayanan baiknya pada pelanggan, tapi dia sendiri masa bodoh dengan pelayanan, dan masih banyak lagi. Hal tersebutlah yang mengikis sedikit demi sedikit reputasi kita..
Think the Best – Do the Best – Berpikir dan Lakukan yang terbaik.
3. How Do We Do ? Bagaimana Kita Melakukannya ?
Yang pasti ‘Ibda bi Nafsika’ berawal dari diri sendiri. Sehingga persepsi positif yang muncul tentang diri kita ‘kesesuaian apa yang dilakukan dengan yang dikatakan’ muncul dengan sendirinya dari orang lain. Tak salah lagi, bila diri kita memang pantas dijadikan contoh -tauladan- bagi yang lain bila tingkah laku keseharian kita mencerminkan nilai kebenaran dan kebaikan.
Metode untuk membangun citra lainnya adalah dengan ;
Cobalah menanyai diri ..
a. Who are you ? Who am I ? Siapakah Aku ?
b. Where do you want to go ? Kemana Anda ingin pergi (Apa tujuan Anda) ?
c. Where are you ? Dimana Anda Berada ?
d. Why are you there ? Mengapa Anda Berada di sana ?
e. Then Leave it to the professional – Menuju profesionalisme
f. Involved – berkreasi, berkembang
g. Self evaluating – lakukan evaluasi diri
Citra Diri kita terbagi menjadi 3 bagian ;
1. Citra Diri Saat ini
Bentukan citra diri kita yang diperoleh dari hasil perenungan, meditasi, muhasabah. Bertanya pada sang aku yang tersembunyi dalam diri. “Seperti apakah aku ?”
2. Citra Diri Menurut Orang Lain
Bentukan citra diri kita berdasarkan cara pandang orang lain terhadap kita. Bertanyalah, “Bagaimana menurut Anda, aku ini ?”
3. Citra Diri Ideal
Bentukan citra dari Model yang ideal (Muhammad Saw) yang hendak dicapai. Atau berdasarkan nilai-nilai yang terkandung dalam Al Qur’an dan Hadits Rasulullah.
Bagaimana Membangun Citra Positif ?
1. Dekatkan diri pada sumber segala kekuatan – Allah SWT – Pencipta Alam Semesta. Dari Dia-lah cita-cita kita kan terwujud, kemenangan-kemuliaan-kesuksesan.
2. Konsumsilah selalu mineral kehidupan yang terdapat dalam Kitab Suci –Al Qur’an dan Sunnah
3. Rawatlah dan dengarkanlah selalu Suara Hati Nurani yang jernih dalam diri Anda, sebab kebenaran sejati datangnya dari sumber yang dekat dengan Ilahi yaitu Hati.
4. Pastikan Anda memang sample-contoh-tauladan bagi orang lain sehingga setiap apa yang Anda katakan dan lakukan berdampak pada persepsi dan perilaku orang lain. Berhati-hatilah !
5. Binasakan segala sifat buruk yang Anda rasakan. Do it now !
6. Rangkailah simpul-simpul persahabatan dengan orang lain, tebar kepedulian Anda dan berbagilah dengan sesama.
7. Rajin melakukan refleksi diri-muhasabah-evaluasi dan bercermin kepada ‘Sang Aku’
“You are what you are” - “You are what you think”
Bagaimana kita mampu menyadarkan orang lain jika kita memiliki potensi dan kompetensi ?
1. Kenalilah diri Anda (who am I ?)
2. Potensi yang Anda miliki. Cobalah cari tahu kekuatan yang Anda miliki. Asahlah kekuatan yang kita miliki. Sale it ! Personal Selling.
3. Susun Visi dan Misi Diri. Posisikan diri Anda di berbagai aktivitas
4. Jadilah orang yang pertama dalam ingatan orang lain
5. Jangan biasakan Anda menilai buruk orang lain
6. Buat human relationship
7. Bentuk karakter etos kerja
8. Beranilah mengkomunikasikan nilai positif yang dimiliki dengan tindakan – tak sekedar kata-kata.
9. Pahami orang lain sehingga orang lain pun memahami kita
10. Berikan Bukti – Bukan Janji
Untuk merubah citra yang ada tergantung pada :
• Capacity to change (kapasitas untuk berubah)
• Process driven capacity (kapasitas yang dipacu oleh proses)
• Model driven capacity (kapasitas yang dipacu oleh model)
• Capacity for Learning (kemampuan belajar)
• Self promotion (kemampuan mempromosikan diri)
“ Actions speaks louder than words “
Bagaimana agar Orang lain mengetahui perubahan kita ?
Carilah tahu;
• How to sell your image ?
• How to sell your idea (knowledge) ?
• How to communicate ?
• How to take care a relationship ?
Image is Man to man relationship, person to person relationship
Citra diri kita menentukan cara pandang orang lain terhadap kita
Hambatan dalam membangun citra
Orang sering bercermin untuk memperbaiki penampilan fisiknya (ini lebih baik dari pada tak pernah bercermin). Saat di kamar tidur setelah bangun tidur ia bercermin, di dalam kamar mandi ia bercermin, sehabis mandi untuk memperbaiki penampilan iapun bercermin, ingin berangkat kerja, bercermin lagi, dijalan saat macet melirik ke cermin mobil, turun dari mobil melihat kaca mobil pun ia bercermin kembali. Namun sangat disayangkan jarangnya manusia bercermin pada hatinya. Bercermin pada hati ialah melihat seberapa buruknya diri ini takala kehidupan masa lalu diisi dengan rekening keburukan, dan memprediksikan diri ini untuk masa datang apakah kesuksesan akan diraih atau keterpurukan ?
Bercermin pada diri hingga kita mengetahui segala kekurangan dan kelebihan kita sehingga kita tak semena-mena di dalam menjalani kehidupan ini. Hambatan terbesar dalam diri kita takala kita mengetahui bahwa citra kita buruk dimata orang lain adalah malasnya kita beranjak dari ‘comfort zone’ yang telah melenakan kita, habbits yang menidurkan kita.
“Dreams will show you where you are and where you are going. They reveal your destiny.”
(Carl Jung)
The problem is …
- Kita sibuk melihat orang lain, lupa melihat diri kita
- Kita selalu ingin menjadi orang lain, seolah-olah orang lain lebih baik dari kita
- Profesionalime kita masih rendah
- Membuat kesimpulan begitu cepat tanpa memahami apa dan bagaimana
- Bertindak seenaknya
- Minimnya proses komunikasi
- Banyak lawan kita yang memang memiliki maksud buruk dengan menceritakan atau memberikan informasi yang tidak relevan atau tidak valid.
Semua itu berawal dari diri kita. Orang lain ingin mencitrakan baik tentang kita, maka terlebih dahulu kita memancarkan sinar-sinar kebaikan itu untuk mereka.
Bagaimana merawat Citra Positif ?
Bagaimana agar citra yang ingin dibangun atas dasar cara pandang orang lain bisa semakin kuat ?
1. Dengan konsistensi –istiqomah- menjalankan dengan kontinyu, terus menerus
2. Bentuk budaya dan aktifitas kerja. Bekerjalah secara professional
3. Senantiasa lakukan evaluasi
4. Bergaulah dengan orang soleh
5. Tepatkan janji. Jangan membiasakan diri menggunaka ‘jam karet’
6. Pahami dulu setiap persoalan barulah mengambil kesimpulan
7. Berbuatlah jujur – jujur pada diri sendiri dan pada orang lain.
8. Selalu berpikir positif
9. Tumbuhkan jiwa bertanggungjawab
10. Jaga suasana hati, sikap- prilaku, dan lisan
Lihat skema 1.
Bagaimana agar bisa mengakomodasikan hal baru / modernitas ?
Dengan menempatkannya sebagai tambahan yang dapat memperkaya khasanah bukan sebagai pengganti, jika itu bernilai baik.
“ The eagle will never soars too high with his own wings. “
Kesimpulan
“ Be your self”
Jadilah Orang-orang yang memiliki criteria ‘5 ar’
- Benar (Spiritual)
- Sabar (Emosional)
- Pintar (Intelektual)
- Segar (Fisikal)
- Pakar (Manajerial)
Bekerja dan beraktifitas dengan ‘5 as’
- Kerja Ikhlas (Spiritual)
- Kerja Mawas (Emosional)
- Kerja Cerdas (Intelektual)
- Kerja Keras (Fisikal)
- Kerja Tuntas (Manajerial)
Prove It – Not Just Promises
Not Just Talk … But Prove it
Jaga reputasi …
- identitas diri
- penampilan
- inner beauty
- kewibawaan
- gaya kerja
- komunikasi
Reputasi mencerminkan persepsi publik terkait dengan tindakan kita yang telah berlalu, aapa yang dilakukan saat ini, dan prospek rencana kita di masa datang.
“Setitik Noda – Merusak Susu Sebelanga.”
Sumber Referensi ;
- Majalah Manajemen Januari 2000
- Ceramah Aa Gymnastiar
- Renungan Gede Prama
- Kilatan Ide ‘Sang aku’
Manusia dalam Cermin
• Bila Anda telah mendapatkan apa yang anda inginkan…..
• Dan dunia telah membuat Anda bagaikan raja dalam sehari,
• Pergilah bercermin dan tataplah sosok di dalam cermin itu…….
• Lihatlah apa yang dimiliki oleh orang tersebut
• Karena bukanlah ayah, ibu, atau isteri seseorang yang penilaiannya terhadap diri Anda membuat anda lulus.
• Manusia yang sepanjang hidupnya membuat keputusan berharga adalah bayangan orang yang menatap kembali dari cermin itu.
• Ia adalah manusia yang hendak dipuaskan……
• Karena ia ada bersama Anda hingga akhirnya
• Anda telah berhasil melewati ujian yang berbahaya
• Jika manusia di dalam cermin itu adalah kawan Anda
• Kapan saja Anda dapat menipu seluruh dunia….
• Kapan saja Anda mendapatkan pujian dan tepuk tangan ketika anda lewat….
• Tapi hanya tangisan dan sakit hati yang akan Anda peroleh….
• Jika Anda menipu manusia yang ada di dalam cermin itu…
Penjinak Monster (Oleh: Irfan Aulia, Psikolog AJI Pusat)
15 tahun yang lalu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar